Kasus Stunting Terus Meningkat hingga Tahun 2024

Secara global, permasalahan stunting menjadi tantangan berat bagi suatu negara dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menurut Kementerian Kesehatan, stunting merupakan keadaan dimana tinggi badan anak lebih rendah dari rata-rata tinggi badan untuk anak seusianya yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi dalam jangka waktu yang lama (sejak janin dalam kandungan hingga 1000 hari pertama kelahiran).

Secara nasional, prevalensi stunting masih tergolong tinggi meskipun tidak menampik fakta adanya penurunan angka prevalensi stunting dalam satu dekade terakhir yakni mencapai 37,6% pada tahun 2013 menurun hingga angka 19,8% pada tahun 2024. Di tahun 2024, prevalensi stunting Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 23,2% dan menduduki peringkat 16 dari 36 provinsi dengan angka prevalensi stunting tertinggi. Mirisnya, Kabupaten Jeneponto menjadi kabupaten dengan prevalensi stunting tertinggi di Provinsi Sulawesi Selatan dengan angka prevalensi stunting sebesar 37%. Bahkan jika dibandingkan dengan angka prevalensi stunting secara nasional dan provinsi, angka prevalensi stunting Kabupaten Jeneponto tergolong tinggi.

Selain itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto juga merilis data terkait stunting yang menunjukkan bahwa angka kasus stunting di Jeneponto terus mengalami peningkatan hingga tahun 2024.

Adapun sebaran kasus stunting di tiap puskesmas pada tahun 2024 bisa dilihat pada diagram berikut.

Angka stunting yang tak kunjung menurun di Kabupaten Jeneponto tentunya mengundang perhatian dan menyita fokus Pemerintah Daerah dalam mengusung program pencegahan dan penanganan stunting. Namun, sebelum itu penting untuk diketahui faktor penyebab stunting. Menurut Kementerian Kesehatan, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan stunting mulai dari kehamilan, usia kehamilan, status gizi ibu, panjang lahir bayi yang pendek, hingga berat badan lahir yang rendah. Faktor lainnya bisa disebabkan oleh rendahnya pengetahuan orang tua mengenai pemenuhan gizi yang baik, pendapatan keluarga yang tidak mencukupi, hingga kondisi sanitasi yang buruk juga bisa memicu kasus stunting.

Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut.

·         Aktif mengonsumsi tablet tambah darah.

·         Teratur memeriksakan kehamilan di layanan Kesehatan.

·         Memenuhi kebutuhan protein hewani.

·         Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, dilanjutkan hingga usia 2 tahun dengan melengkapi Makanan Pendamping ASI (MPASI) tepat setelah berusia 6 bulan.

 

Jangan tunggu genting untuk cegah stunting!!